Rabu, 03 Desember 2014

Blok Tjipetir yang Tersebar di Eropa Ternyata Berasal dari Jawa Barat


Beberapa tahun terakhir, orang-orang di sejumlah negara di Eropa dibuat penasaran dengan munculnya blok persegi bertuliskan “Tjipetir”. Benda menyerupai karet itu ditemukan terdampar di pantai-pantai Inggris dan beberapa negara di Eropa lainnya.

Awalnya, banyak yang menduga kalau benda itu berasal dari bangkai kargo Kapal Titanic yang karam tahun 1912 silam. Namun, kini ada informasi baru yang mengungkap misteri benda berbentuk persegi itu.

Tahun 2012, Tracey Williams menemukan sebuah benda berbentuk persegi di pasir saat sedang asyik berjalan-jalan dengan anjingnya di tepi pantai di Newquay, Cornwall, Inggris. Benda yang seperti terbuat dari karet itu bertuliskan “Tjipetir” pada bagian permukaannya.

Beberapa pekan kemudian, Tracey menemukan benda yang sama dalam jumlah yang lebih banyak dan berada di dalam sebuah peti. Selain Tracey,  beberapa warga pesisir Eropa juga mengaku menemukan benda serupa.

Setelah mencari informasi dari berbagai sumber, Tracey mendapatkan informasi bahwa “Tjipetir” adalah nama sebuah perkebunan karet di Jawa Barat, Indonesia. Perkebunan itu beroperasi pada akhir abad ke-19 hingga awal abad-20. Benda itu ternyata bukan karet murni, tapi gutta-percha, sejenis getah pepohonan yang hidup di kawasan Semenanjung Malaya dan Malaysia. Saat  itu, material tersebut digunakan sebagai pembungkus kabel telegraf di dasar laut.

Gutta-percha juga dipakai sebagai bahan pembuatan bola golf, hidung boneka, bingkai foto, perhiasan, dan benda-benda lainnya sebelum plastik banyak dipakai dalam industri. Setelah mengungkap temuannya di Facebook, terungkap bahwa ternyata bukan dirinya saja yang menemukan benda itu. Blok “Tjipetir” itu juga ditemukan di Wales, Shetland, Spanyol, Prancis, Belanda, Norwegia, Swedia, dan Denmark.

Sebelumnya, ada spekulasi yang mengatakan, kalau kotak gutta-percha itu berasal dari bangkai kapal Titanic. Dari manifes kapal terungkap bahwa Titanic  membawa gutta-percha dan karet. Kendati demikian, kebenaran berita itu masih dipertanyakan.

Setahun kemudian, Tracey mendapat informasi berbeda. Dua orang yang tidak bersedia disebutkan namanya, memberi tahu Tracey bahwa blok gutta-percha itu berasal dari kapal kargo Jepang bernama Miyazaki Maru yang karam di masa Perang Dunia Pertama. Kapal itu karam di lokasi yang berjarak 241 km sebelah barat Kepulauan Sisilia pada 31 Mei 1917 di tengah pelayaran dari Yokohama menuju London setelah ditembak kapal selam U-88 Jerman. Informasi senada juga didapat dari pejabat departemen pemerintah Inggris yang mengurusi kapal karam.

Menurut ahli oseanografi Curtis Ebbesmeyer, blok “Tjipetir” mungkin sudah mengambang di samudera selama berabad-abad. Curtis mengungkap, butuh waktu 25 tahun bagi benda untuk mengapung mengelilingi dunia. Jika dihitung dari waktu karamnya Miyazaki Maru, maka tidak menutup kemungkinan blok “Tjipetir” telah keliling dunia sebanyak tiga kali.

Sebelum Tracey, sudah ada orang yang lebih dahulu menemukan blok “Tjipetir”. Bahkan, benda tersebut dijadikan tatakan untuk mengiris ikan. (BBC)




news cameracoid, camera.co.id/news#.VIAHRWfvviIc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar