Selasa, 23 Februari 2016

Kota Yang Bisa Melihat Gerhana Matahari Total 2016

Daftar kota di Indonesia yang bisa melihat Gerhana Matahari Total 2016
Fenomena Gerhana yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 di Indonesia dan Sekitarnya. GMT tahun depan akan melintasi 10 provinsi di indonesia, selebihnya akan terjadi diwilayah perairan Samudra Pasifik. Indonesia merupakan satu - satunya negara dengan daratan yang dapat melihat atau menyaksikan GMT. GMT 2016 akan berlangsung selama 1 hingga 3 menit pada tanggal 9 maret 2016. Fenomena ini dapat disaksikan secara utuh di, Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Luwuk, Ternate, Tidore, Palu, Poso dan Halmahera.

 
Ada beberapa kota lain yang juga dapat menyaksikan peristiwa ini. Namun hanya gerhana matahari sebagian saja yang dapat terlihat. Beberapa kota tersebut adalah, Jakarta, Padang, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makasar, Kupang, Manado dan Ambon.
GMT terjadi ketika piringan Bulan menutupi seluruh area piringan Matahari dan Fenomena ini tidak akan terjadi diseluruh daerah serta berpotensi untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia GMT akan berlangsung pada pagi hari ketika matahari beranjak naik dari ujung timur.

Lebih dari 3rb ilmuwan dari seluruh dunia akan datang ke kota Palu untuk mengobservasi gerhana tersebut, kata Marsetyo dari Univ Tadulako di Palu.
Selama 2 menit pada 9 Maret 2016 pagi, Palu akan menjadi pusat Sains dunia, lanjut beliau.
Berdasarkan pengalaman, gerhana matahari total bisa disaksikan, namun harus menghindari saat cahaya kembali tersibak dari bayangan bulan karena bisa menghasilkan cahaya yang kuat. Untuk mensosialisasikan fenomena alam tersebut, Lapan akan meluncurkan hitung mundur 55hari jelang gerhana matahari total di Lapan Jakarta.
GMT akan terjadi lebih awal di wilayah barat Indonesia dan timbul banyak pertanyaan karena lazimnya matahari terbit dari timur
Di Indonesia fenomena ini terjadi paling pagi hari di Pulau Pagai yang terletak di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Semakin ke timur puncak GMT memang terjadi semakin lama. Dan diperkirakan Maluku Utara Mencapai 3menit 17detik.

Pada tanggal 9 Maret sebagian besar pasifik meliputi Indonesia, Malaysia dan negara lainnya di Asia Tenggara dan Benua Australia akan dapat menyaksikan gerhana matahari parsial. Ditimur Samudera Pasifik GMT akan terjadi selama lebih dari 4 menit.

Sebagian besar negara India dan Nepal akan mengalami gerhana matahari parsial.
50% lebih akan dialami, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Papua Nugini
50% akan dialami, Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Thailand
50% kurang akan dialami, Australia, China, Jepang dan Alaska

Fenomena ini akan diburu oleh, Peneliti, Wisatawan, Peneliti Lapan, Badan Penerbangan & Antariksa Nasional AS (Nasa) akan mengamati GMT di Maba, Ternate, Maluku Utara.
Tim Program Studi Astronomi ITB dan Observatorium Bosscha ITB tersebar di sejumlah wilayah. Sejumlah peneliti yang tergabung dalam Universe Awareness (Unawe) Indonesia akan melihat GMT di Poso, Sulawesi Tengah. Sebagian lagi akan meneliti di Tanah Grogot, Kalimantan Timur dan Belitung, Bangka Belitung.
kepala Observatorium Bosscha ITB Mahasena Putra mengatakan sejumlah peneliti yang tersebar tersebut akan menyiarkan langsung GMT melalui fasilitas Streaming sehingga masyarakat lain bisa juga ikut menyaksikannya

Hal Yang Perlu diperhatikan jika ingin Melihatnya:
- Ketahui proses terjadi
GMT terjadi akibat matahari tertutup oleh bulan, dan saat bulan menutupi matahari maka akan muncul Corona
- Ketahui Waktu terjadinya
wilayah barat 07:20 WIB (Selama 2 Menit)
wilayah tengah 08:35 WITA
wilayah timur 09:50 WIT (Selama 3 Menit)
- Gunakan Kacamata khusus
Saat melihatnya waktu yang harus dihindari adalah sebelum dan sesudah matahari tertutup oleh bulan. karena pada saat itu paparan sinar mataharinya begitu sangat tinggi dan berpotensi dapat merusak mata. Oleh sebab itu dibutuhkan kacamata khusus seperti kacamata Neutral Density (ND5) untuk meredam cahaya matahari
- Bisa melihatnya langsung tanpa alat bantu saat matahari benar - benar telah tertutup oleh bulan
Jangan pernah tanpa menggunakan alat bantu saat pergerakan sebelum dan sesudahnya terjadi
Keistimewaan GMTGMT terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. karena jaraknya yang dekat dengan bumi rata - rata 384.400KM bulan bisa menghalangi sepenuhnya pancaran sinar matahari walau ukurannya jauh lebih kecil dari sang surya yang mempunyai jarak rata - rata 149.680.000KM dari bumi
Berdasarkan jatuhnya bayangan dan jarak bulan ke bumi saat peristiwa ini terjadi, ada empat jenis gerhana matahari yang dapat terjadi, Total, Sebagian, Annular & Hybrid
Semakin hari bulan bergerak semakin jauh dari bumi. Dan kondisi inilah yang membuat GMT semakin hari semakin langka

Fakta GMT 2016
Hanya Terjadi di Indonesia
Bertepatan dengan ritual Nyepi umat Hindu yang jatuh pada bulan baru. Saat itu bayangan bulan meliputi area seluas 100-150km, hanya di 11provinsi.
Penduduk 11 provinsi berpeluang melihat matahari yang gelap gulita dan terjadi pada pagi hari yang ketika potensi mendung berkurang.

Yang Pertama di RI pada abad 21
Sebelumnya pernah terjadi namun pada tahun 1983, 1988, & 1995
Gerhana matahari berikutnya akan terjadi pada 2019 yakni gerhana matahari cincin
Sementara Gerhana Matahari Total berikutnya baru melintas kembali di wilayah nusantara pada 20 April 2023

300 Tahun Sekali
GMT adalah peristiwa langka yang tidak bisa diketahui periode pasti fenomena tersebut akan terjadi dan berulang di satu daerah. hanya ada hitungan pola 18-19tahun, sesuai dengan periode Saros atau Siklus gerhana. Namun dengan jalur yang berbeda

Berdasarkan perhitungan kasar, GMT hanya akan terjadi sekitar 300thn sekali pada satu daerah. wilayah Sum-Sel dan Bangka termasuk yang sungguh beruntung karena kejadian terakhir pada 1988 dan berulang pada 2016, jadi hanya 28thn

Menguji Teori Einstein
Fenomena GMT adalah kesempatan bagi para peneliti untuk melakukan sejumlah riset : terkait fisika matahari maupun fisika umum. Pun kajian dampak dan keantariksaan juga sering dijadikan pembuktian teori relativitas Einstein.
“Bahwa suatu benda bisa memmbelokkan cahaya ketika gerhana matahari atau saat sang surya tertutup, maka bintang - bintang disekitar matahari akan sedikit bergeser"
Saat GMT, perubahan perilaku hewan juga diperkirakan akan terjadi, terutama pada binatang malam
Bukan Fenomena yang Berbahaya
GMT adalah fenomena yang luar biasa dan bukan peristiwa yang berbahaya
Pada saat gerhana matahari sebagian, secara refleks mata sudah merasa silau. Namun pada GMT justru yang paling bagus adalah melihatnya langsung tanpa bantuan kacamata atau filter, asal berhati - hati saat peralihan fase total ke fase sebagian saat bulan mulai bergeser, cahaya matahari yang walau baru muncul sedikit sudah sangat kuat. padahal pupil mata kita sedang membesar. Hal itu bisa merusak retina.


#newscameracoid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar